Istana Akui Subsidi BBM dan juga LPG 3Kg Tak Tepat Sasaran: Harus Dikurangi!

Istana Akui Subsidi BBM serta juga LPG 3Kg Tak Tepat Sasaran: Harus Dikurangi!

Jakarta –  Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Sektor Perekonomian Edy Priyono menyebut subsidi energi, seperti material bakar minyak (BBM) lalu LPG 3 kg banyak dikritik tak tepat sasaran. Hal ini dikarenakan subsidi cuma dinikmati kelas menengah atas.

“Subsidi BBM kemudian LPG-kan Memang berbagai dikritik bahwa berbagai menikmati itu kelas menengah atas,” kata Edy untuk wartawan di tempat Kantor Staf Kepresidenan, Mulai Pekan (19/2/2024).

Sehingga dari kaca matanya, pemerintah memang sebenarnya sudah ada mengkaji langkah untuk membatasi subsidi dikarenakan memang sebenarnya tidaklah tepat sasaran. Meski ia belum membeberkan pembatasan yang tersebut dimaksud. “Bicara (Subsidi) BBM dan juga LPG maka diadakan upaya agar tepat sasaran, kan dalam Undang-Undang ada, pemerintah memberikan subsidi terhadap kelompok tidak ada mampu. Nah yang dimaksud diadakan adalah pendataan dulu. Pertalite sudah ada terdata nih, LPG juga gitu,” katanya.

“Nanti suatu pada waktu akan dibatasi lalu artinya (hanya untuk) kelompok termiskin, intinya gak bisa saja semua orang,” sambungnya.

“Poin saya sudah ada ada langkah agar subsidi energi tepat sasaran, supaya anggaran tepat sasaran dapat dikurangi, itu terlepas dari yang digunakan direncanakan pak Prabowo juga timnya,”

Menurutnya pemerintah ketika ini sudah ada memperketat pemberian subsidi energi. Sehingga harapannya anggaran untuk subsidi dapat dikurangi dalam masa depan. “Kalau tepat sasaran anggaran bisa saja dikurangi serta dapat digunakan untuk hal lain yang mana lebih lanjut produktif juga membantu kegiatan sosial produktif,” katanya.

Lantas apa tepat untuk dialihkan untuk anggaran pemberian susu dan juga makan gratis seperti janji Pasangan Calon (Paslon) Presiden serta Wakil Presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka?

Edy enggan berkomentar mengenai hal ini. “Saya nggak mampu komentar kalau itu. Kalau itu kan pak Jokowi gak punya kegiatan itu,” terangnya.

“Kalau menciptakan tepat sasaran dan juga ada anggaran subsidi yang tersebut dihemat itu oke gitu kan. Apakah tepat buat makan siang gratis silahkan aja,” tuturnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran Eddy Soeparno menjelaskan secara tegas, bahwa sejatinya subsidi akan dialokasikan untuk yang mana lebih banyak tepat sasaran. “Penataan, jadi ya subsidinya itu dialokasikan untuk lebih besar tepat sasaran,” kata Eddy terhadap CNBC Indonesia, dikutipkan Hari Sabtu (17/2/2024).

Eddy mengatakan, penataan anggaran subsidi energi itu penting sebab pada 2022 ketika anggaran subsidi membengkak menjadi Simbol Rupiah 500 triliun yang tersebut menikmatinya 80% adalah kalangan orang mampu. Demikian juga anggaran energi untuk tahun ini yang digunakan mencapai Mata Uang Rupiah 350 triliun.

Dengan demikian, ia menekankan, ketika anggaran itu ditata maka dapat menjadi pelengkap dari sumber pendanaan anggaran untuk acara susu dan juga makan siang gratis yang digunakan diperkirakan mencapai kisaran Mata Uang Rupiah 400 triliun.

“Sehingga yang digunakan subsidi kita siapkan sekarang Mata Uang Rupiah 350 triliun sesungguhnya enggak perlu sebesar itu, nah uangnya kan mampu digunakan untuk yang mana lain-lain,” tegas Eddy.

Meski demikian, Eddy juga menegaskan, sumber pendanaan inisiatif susu dan juga makan siang gratis anak sekolah Indonesia tidak cuma diperoleh dari penataan subsidi energi, melainkan sebagian besar dari peningkatan penerimaan negara.

“Jadi kan dibutuhkan Rupiah 400 triliun, dari mana sumber dananya? sumber dananya adalah pertama dari penguatan sumber pendapatan pajak, tindakan bagaimana? ekstensifikasi kemudian intensifikasi,” ungkapnya.

Artikel Selanjutnya Sejalan Dengan Minyak & Harga BBM Ikut Turun, Ini adalah Kata Ahli..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *